Pulanglah Padanya
Pagi tak pernah hangat
Malam semakin dingin
Memimpikan mati
Sebab hidup terlalu sulit
Embun tak benar-benar basah
Daun semakin menguning
Berlapang dada gugur
Sebab hujan tak kunjung datang
Kemanakah
Kepingan bonanza
Yang dikatakan setiap orang memilikinya
Lekang bonanzaku
Mencari bonanza lainnya
Uh
Tersembunyi di relungku
Tentang kenangan
Pedih
Dan harapan
Pandangan kabur
Air mata tergenang
Lupa pada keharusan
Untuk menjadi tegar
Aku menengok ke belakang
Mungkinkah aku yang salah
Sampai hanya aku satu-satunya
Jauh dari kesungguhannya
Sia-sia
Tetap saja tak ada kasih padanya
Untukku
Haha
Pandirnya aku
Memimpi yang tak memimpikanku
Mengenang yang tak mengenangku
Dan tetap mengasihi yang tak mengasihiku
Wahai lelaki
Pemilik singgasana
Samudra kehidupanku
Kutitipkan kebahagiaan
Pada bonanzamu
Dan kamu
Bonanzaku
Merajut kasih yang tak bertepi lagi
Membangun derai tawa di wajah
Dan segalanya bukan padaku
Karena lenyap sudah jalan untuk pulang
Lapi pula tak ada alasan bagimu
Untuk pulang padaku
Sebab telah kau dapatkan
Muara hati baru
Sebagai tempat tinggalmu
Disini
Dengan duka
Kugerai kasih yang takkan lenyap
Bak prasasti nan terukir namamu
Malam semakin dingin
Memimpikan mati
Sebab hidup terlalu sulit
Embun tak benar-benar basah
Daun semakin menguning
Berlapang dada gugur
Sebab hujan tak kunjung datang
Kemanakah
Kepingan bonanza
Yang dikatakan setiap orang memilikinya
Lekang bonanzaku
Mencari bonanza lainnya
Uh
... Aku merindunya ...
Tersembunyi di relungku
Tentang kenangan
Pedih
Dan harapan
Pandangan kabur
Air mata tergenang
Lupa pada keharusan
Untuk menjadi tegar
Aku menengok ke belakang
Mungkinkah aku yang salah
Sampai hanya aku satu-satunya
Jauh dari kesungguhannya
Sia-sia
Tetap saja tak ada kasih padanya
Untukku
Haha
Pandirnya aku
Memimpi yang tak memimpikanku
Mengenang yang tak mengenangku
Dan tetap mengasihi yang tak mengasihiku
Wahai lelaki
Pemilik singgasana
Samudra kehidupanku
Kutitipkan kebahagiaan
Pada bonanzamu
Dan kamu
Bonanzaku
Merajut kasih yang tak bertepi lagi
Membangun derai tawa di wajah
Dan segalanya bukan padaku
Karena lenyap sudah jalan untuk pulang
Lapi pula tak ada alasan bagimu
Untuk pulang padaku
Sebab telah kau dapatkan
Muara hati baru
Sebagai tempat tinggalmu
Disini
Dengan duka
Kugerai kasih yang takkan lenyap
Bak prasasti nan terukir namamu
Ilustrasi (sumber: gizaktanz.blogspot.com) |