Tengoklah

Setahun sudah kau tinggalkan
Menemani bintang lain di langit yang sama

Langit dimana aku masih memujamu

Putih dan bulan
Terang dan bintang

Membentuk padu setelah rancu denganku
Menjadi keindahan yang tak ingin kusapa
Karena aku hanya jarang dan gerimis


Brengsek
Kenapa kangen ini masih bergumam
Telah sekian lama aku mengelak
Kebohongan yang ingin berjujur
Kini meraung kembali

Menghitamkan yang hina
Merenggut yang hilang
Menistakan yang pedih
Sungguh luar biasa perih diatas pedih ini
Dengan tawanya datang untuk bernostalgia

Mestikah jejakmu menjadi terang
Yang paling terang
Diantara keterangan?


Demikian mengapa membentuk gambaran
Rupa jejak gelap yang amat gelap
Dalam kumpulan gelap?

Getarnya memekik
Menghempaskan pada dulunya
Memuncaknya hasratku
Yang memendam paling mata

Bila aku kembali pada yang lama
Akankah yang dulu kembali padaku?

Bukannya dengan hanya terik
Aku mati
Tapi mengapa dengan gelap jua
Aku hilang

Seharusnya aku menjadi gerimis
Gerimis yang sesungguhnya dirindukan
Baginya yang meratapi terik

Oh, aku lupa
Pada begawan yang menapaki imannya
Meneguhkan kesetiaannya
Pada apa yang direngkuhnya
Yaitu "dia"
Bukan "aku"

Mungkin sebab itu
Tak ada apa-apalah seorang aku
Dimata paling suci
Atas dimilik yang tetap kukasihi

Sebagai perindu

Dok. Pribadi

Comments