Apalah Arti Sebuah Nama

Bila seluruh napas menjadi dasar bagimu, berpulanglah pada dirimu. Sebab hati sudah terlalu lelah meresapi rindu yang mengalir kian tanpa batas dengan memikul namamu di setiap keyakinan. Kelak, nyatanya hanya sekadar peluh tak bertuan. Detik pun semakin tak berarti karena hanya habis seharga kenangan yang meluap di antara kekosongan hati. Ah rindu melulu, seperti tak ada barang lain yang sanggup dipikirkan.

Namun memang sungai tak pernah sanggup mengalirkan lidah api dalam perjalanannya, selalu saja air. Pun dengan aku yang membabibuta mencari keelokan paras pada setiap dimensi waktu. Pada ruang yang sama. Pada sunyi yang sama. Pada paras yang sama. Hanya saja berada pada waktu yang berbeda. Ya, hanya soal waktu yang terus melangkah perlahan dan tiba-tiba berlari meninggalkan aku, bersembunyi pada keheningan yang membelah dadaku. Seolah-olah aku yang telah membunuh senja. Bajingan.

Saat pesakitan mendera, aku menjadi kalbu yang terpecahkan. Tawa menghilang, pun kebahagiaan sirna. Aku malah mencari sesuatu yang melelahkan, tapi sanggup melengkapiku sesaat. Melengkapi sebuah ruang yang telah ditinggalkannya bertahun-tahun. Parasmu.

Hendak dibawa kemana langkah ini agar kau berpulang padaku? Bukankah sudah kukecup hari-harimu dan menjadikannya utuh sebagaimana aku menguraikan sunyi yang tercipta di antara rentetan ceritamu? Lantas, mengapa lembah menjadi sedemikian sunyi saat kau menjejaki relung yang lain dimana aku masih berdiri tegak dalam lembah jantungmu? Palungku tak terbatas untukmu dan sepatutnya kau mendengar rintihan pahit yang tersedak dari kisah-kisah yang kugoreskan padamu.

Kendati bukanlah kamu yang pertama, tetapi segala deru dan pasang yang menembus dadaku hingga merobek denyar di balik kelopak mataku, telah kupersembahkan agar kau sudi menemuiku kembali. Sayang, apalah arti sebuah nama bila nyala api sudah meredup dan hanya menyisakan telaga yang berisikan patahan ranting pohon? Tiadapun yang mampu terkenang sebab nama terlanjur mati tepat dalam muaramu. Nama yang mungkin takkan kau ingat ketika mentari membakarnya karena tak jua mampu mengartikan seluruh dukanya yang terkubur di atas pasir yang putih. Namaku.

Dok. Pribadi
Teruntuk Darryl Brandon Tarantino Maitimu