Tersesat
Ia lihat citanya beradu
Bersama cakrawala nan malu
Namun tak ada yang melihatnya
Menangis pelan di tubuh suara
Ia pecah di tengah siluet
Harapan menguap tanpa henti
Pendakiannya seolah mati
Dengan fajar yang terjun ke parit
Di batas kepedihan yang hilang
Ia rabai dinding-dinding pohon
Lelah terparkir di sudut hati
Sebab bosan mencumbui waktu
Yang tak matang jadi hidup
Mati hanyalah kenangan
Sedang hidup lebih tubuh
Mati menjelma surgawi
Banjarmasin//12.29.14
Comments
Post a Comment