KMM

Dear Oljie,

Tahun lalu aku gagal membuat sebuah kado yang mampu kau pahami. Kali ini, aku coba kembali dengan yang lebih sederhana. Sebab tahun ini memberiku tanya.

"Kapan kau akan menulis lebih banyak lagi?
Bagaimana jika kau mulai dengan cari serpihan hari yang layak untuk diingat dan ditulis kembali?
Rapikan ingatan itu bagi seseorang yang merayakan sebuah hari yang layak untuk dikenang."

"Mengapa?"
 
"Sebab ...
... kau tak punya apa-apa."

Kalaupun tahun ini aku temui kegagalan, izinkan aku menulisnya di tahun depan. Ya, itu pun jika tahun depan masih sudi menunggu dan sisihkan hari bagiku 'tuk menulis kembali.

petang itu aku cemburu pada mentari
kudapati ia malu-malu
merah padam mereguk tatapan hati
seakan telah lama menanti dari kepunyaanmu

ada kala ia terbenam 'tuk kemudian terbit kembali
beradu dengan awan putih di bawah langit biru
antara waktu itu selalu ada pencaci
hujan bahkan bisa saja datang tanpa rayu
namun, adakah cakrawala jatuh dan pecah ke atas bumi
demi lenyapkan manusia kepala batu?
tidak, ia masih ingin mendengar mereka berlari
ya, walaupun pelangi hanya menjenguk satu waktu

"tapi kita bukan matahari"

maka, jadilah terang dengan caramu sendiri, Sayang

Apa kau paham? Semoga aku tak seegois tahun lalu, Sayang.

Comments

Post a Comment