Pergilah

Apakah aku tak pantas? Apakah aku terlalu pandir untuk menyimpan perasaan ini? Atau ini bukan kehendakmu?

Raga ini masih berdiri di ruang keramaian untuk menunggu. Tapi, jiwa ini berada di tempat lain, pada ruang dan waktu yang tak sama, sungguh berbeda. Aku seperti tenggelam, lenyap, habis ditelan kepecundanganku. Memang, kenyataan mampu memanipulasinya, tapi tak akan mampu membohongiku, tak mampu membawaku untuk tinggal dalam kesemuan selamanya.

Dapatkah kau membawaku ke tempat semu itu? Ruang yang jauh dan tak bisa melihat dirimu. Ruang yang mati. Ruang yang tak bisa aku rasakan. Ruang yang tetap diam saat aku menangis.

Aku tak kuat menyimpan perasaan ini, pergilah sebelum kau memberiku luka. Bayang-bayangmu menghantuiku dengan seribu kerinduan yang entah. Aku menyayangimu, aku merindukanmu, tapi aku ingin membuatmu tersenyum seperti orangtuaku. Aku sadar, kau tak pernah menginginkan kehadiran aku, jadi pergilah. Pergilah dengan senyuman indahmu, bayanganmu, dan harapan untukku. Bahagiakanlah perempuan yang mencintai dan kau cintai, jadilah bintang dalam setiap malamnya, dan menjadi pria seutuhnya.

Lourdes//12.10//Jakarta

Comments