Sisi Kehidupan

Sebagai manusia, kita pasti memiliki kehidupan yang harus dijalani. Kehidupan yang begitu banyak pilihan, resiko, tantangan, dan hambatan, serta mimpi yang hendak ingin dicapai. Pastinya kita merasakan manis ataupun pahitnya dalam menjalani kehidupan. Bahkan, dalam menjalaninya tak sedikit yang memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka karena pahitnya kehidupan yang sulit untuk dihadapi dan tak tahu bagaimana mengatasinya sebagai jalan keluar yang terbaik. Apakah benar dengan 'bunuh diri' semua masalah yang kita hadapi selesai begitu saja? Mungkin diri kita bebas dari semua masalah yang kita hadapi, namun pernahkah Anda berpikir bahwa orang-orang disekitar kitalah yang menanggung beban kita?

Contohnya, salah satu film Because of Winn Dixie yang baru saja saya tonton dalam salah satu siaran televisi, GlobalTV. Sesungguhnya, saya tidak menontonnya dari awal dan sekilas saya pikir ini adalah film yang membosankan. Namun, dugaan saya salah, jika Anda tidak paham dengan makna yang disuguhkan dalam film ini berarti Anda kurang kritis. Opal, nama tokoh utama dalam film (kalau gak salah) mengajak kita untuk menghargai hidup dan berusaha untuk mendapatkan yang hendak ingin kita capai. Opal memiliki seekor anjing yang bernama Winn Dixie dan seorang Ayah yang sekaligus sebagai pendeta, pendeta yang diliputi kesedihan karena istri yang pergi meninggalkannya hanya dengan seorang anak. Opal hidup di suatu kota yang memiliki rasa kebersamaan yang kurang.

Salah satu adegan yang saya ingat adalah saat seorang nenek memberikan Opal dan temannya sebuah permen yang sudah tidak diproduksi lagi. Rasa permen itu aneh bukan main. Rasa manis yang terasa di lidah sangat berbeda dengan di hati. Yang terasa dalam hati bukan manis, melainkan kesedihan. Jadi, kehidupan bisa diartikan seperti permen ini, dimana manis dan kesedihan dalam hidup tak bisa dipisahkan. Hal inilah yang menyebabkan permen ini tak diproduksi lagi.

Adegan yang lainnya adalah ketika Opal duduk di kursi goyang di teras bersama seorang tetangganya yang sudah hilang penglihatannya. Tiba-tiba, ia berlari ke dalam rumah tetangganya itu dan membuka gorden karena ruangan itu gelap, hingga cahaya matahari dapat menerangi ruangan itu. Ternyata, ia memiliki ide untuk membuat pesta dimana semua warga kota akan diundang. Namun, tetangga Opal melarangnya, ia tidak mau mengundang tetangganya. Akhirnya, setelah Opal membujuk tetangganya dibantu dengan anjingnya, tetangga Opal pun mau membuat pesta di rumahnya.

Tibalah, waktunya untuk memulai pesta. Namun, hujan turun dengan petir yang berkilat hingga pesta diadakan di dalam rumah. Sayang, anjing Opal bukan masuk ke dalam rumah, tapi pergi berlari ke luar. Opal pun mengejarnya dengan sepeda, hingga ia datang ke rumahnya dan bertanya pada Ayahnya, "Apakah Winn Dixie ada disini?". Ayahnya menjawab bahwa Winn Dixie tidak ada dan mengajak Opal masuk ke dalam rumah. Opal menolak dan bertanya lagi, mengapa Ayahnya tidak hadir ke pesta. Ayahnya tak bisa menjawabnya dan tetap mengajak Opal masuk. Namun, Opal tetap tidak mau ke dalam dan ingin mencari Winn Dixie. Akhirnya, Opal dan Ayahnya pergi mencari Winn Dixie. Ia ingat akan 10 hal tentang Winn Dixie, dan semuanya mirip seperti Ibunya. Hari makin larut, Ayahnya pun mengajak Opal untuk pulang. Opal pun bertanya, "Apakah Ayah menyerah?". Ayahnya pun bilang bahwa ia tidak menyerah namun sebaiknya mereka pulang untuk beristirahat. Opal semakin kecewa dan menjudge bahwa itulah sebabnya Ibu meninggalkan Ayah karena Ayahnya tidak pernah berusaha untuk menahan Ibu. Ayah Opal terus memberikan pengertian agar Opal mengerti bahwa Ayahnya sudah berusaha sekuat mungkin. Pada akhirnya, Opal pun putus asa, pasrah dan memutuskan untuk berhenti mencari Winn Dixie.

Semua tetangganya pun turut prihatin hingga mereka duduk bersama dalam suatu ruangan, dan tak disangka pintu terbuka. Winn Dixie. Ya, Winn Dixie datang sambil mengibaskan bulunya yang basah karena terguyur air hujan. Kegembiraan pun menyambut dan diiringi nyanyian dan suara gitar yang begitu hangat.

Hmm.. Tanpa banyak omong, pesan yang kutangkap dari film ini adalah berusaha. Karena dengan usaha, apa yang kita impikan akan tercapai. Sebaliknya, jika hanya bermalas-malasan, mustahil rasanya impian kita akan terwujud. Jadi, jangan ambil jalan pintas yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Tapi, berusahalah yang terbaik dalam menjalani kehidupan (paling tidak ada usaha) dan 1 hal lagi, JANGAN PANTANG MENYERAH!!

Comments