Mencoba

Diatas pertanyaan itu, aku tak siap. Namun, disisi lain aku takut tak akan pernah memiliki kesempatan itu lagi. Aku belum mengenal dirimu, jujur aku tak pernah berpikir ini akan terjadi begitu cepat. Dan pada akhirnya aku menerimamu meski aku tahu kau tak ingin aku menerimanya.

Kau tahu bagaimana aku bisa tahu? Caramu berbicara, caramu menghindar, dan caramu tak ingin menatapku. Aku tak pernah bisa menemukan keseriusan itu, keseriusan yang menggantung, keseriusan yang sedang aku cari. Tahukah dirimu, ini sama dengan tidak terjadi apa-apa, ini hanya sebuah status yang kau inginkan. Aku enggan mengatakan ini tapi aku tak mampu membohongi bahwa aku ingin lebih dari sebuah status ini. Aku ingin status yang sebenarnya, bukan status yang mengikat kita tanpa adanya sesuatu.

Betapa brengseknya kerisauan hati yang sedang kualami ini. Tapi aku tidak ingin kau tahu, aku tidak ingin kau mengasihaniku, aku tidak ingin kau datang hanya untuk memberiku tempat aku menangis. Memang benar, bukan aku perempuan yang pantas untukmu, bukan aku sosok yang kau harapkan. Harus kau sadari bahwa aku hanya ingin menjadi yang terbaik untukmu dengan mencoba yang terbaik, tapi jika memang kau menganggap aku bukan apa-apa, entahlah.

Kediamanmu membuat aku bergeming, gentar atas hal yang pandir. Ingin kutenggelamkan rasa galau ini bersama ketakutanku. Aku hanya ingin mencoba tapi mengapa rasanya aku tak punya kesempatan untuk mencoba? Aku seperti pelabuhan, yang ditinggalkan kapal sekejap kedatangan itu. Biarkan aku mencoba, biarkan aku masuk ke dalam kehidupanmu, biarkan aku percaya padamu. Dan buatlah aku untuk membiarkanmu.

Comments