Bersama Hipmikindo, 120 Peserta UMKM Menentukan Nasib Mulai dari Kata-kata

Putu Darma Putra sebagai pembicara utama (Dok. Pribadi)
Banjarmasin, 26 Februari 2017 ― Workshop UMKM 2017 dengan tema Membangun Mental Pemenang Bagi Para Pelaku UMKM yang diselenggarakan oleh Hipmikindo Kota Banjarmasin di Aula Kayuh Baimbai pada Sabtu (25/2), resmi dibuka oleh Agus Sasisrangan pukul 09.00 WITA dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan beberapa kata sambutan.

Kata sambutan ini dimulai oleh Pimpinan Kelompok Bisnis Mikro Bank Kalsel, Rudy Syahrinsyah. Dijelaskan bahwa kegiatan strategis ini sangat mendukung pemberdayaan usaha mikro, sejalan dengan program Kredit UMKM yang telah disiapkan oleh Bank Kalsel, seperti Kredit Banua Mikro, Kredit Banua Retail, Kredit Banua Peduli, dan Kredit Wira Usaha.

Yeni Mulyani selaku Ketua Hipmikindo Kota Banjarmasin juga menambahkan. Selain modal, packaging dan awareness akan pembukuan, hambatan yang sering dialami oleh para pelaku usaha mikro adalah mental block. Contoh konkritnya adalah banyaknya masyarakat yang menyalahkan pemerintah atas kelangkaan gas LPG 3 kg belakangan ini. Oleh karena itu, event ini diharapkan dapat meningkatkan pola pikir para peserta agar lebih siap dalam menghadapi masalah-masalah serupa di masa mendatang.

H. Hamdi, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setdako Banjarmasin pun sepakat, mengingat di tengah krisis ekonomi tahun 1997 yang menyebabkan banyaknya perusahaan besar bangkrut, beberapa usaha mikro malah sanggup bertahan. Namun, perlu disadari bahwa kelemahan pelaku usaha mikro terletak pada pola pikir dan diharapkan kegiatan ini dapat membantu visi Walikota Banjarmasin, yaitu menumbuhkan 2.500 wirausaha baru per tahunnya.

Setelah kata sambutan, Abdul Gofur sebagai Kepala KPP Kalselteng menjelaskan mengenai amnesti pajak selama kurang lebih 20 menit. Penjelasan tersebut meliput definisi, latar belakang, prosedur pengajuannya, hingga perhitungan baik tarif maupun harta bersih wajib pajak. Kemudian, sesi singkat ini diakhiri dengan tanya jawab.

Acara dilanjutkan oleh pembicara utama, Putu Darma Putra yang merupakan praktisi NLP (Neuro-Linguistic Programming), pengusaha, dosen, dan penulis buku. Beliau menjabarkan beberapa point penting yang perlu kita perbaiki kembali, seperti perlunya praktik agar tidak mudah lupa, pentingnya akhlak atau sikap disamping terpenuhinya ilmu pengetahuan dan skill, menjadi pribadi yang jujur atau apa adanya, dan menyadari setiap kata yang kita pikirkan.

Adapun kesadaran akan kekuatan kata-kata tersebut diperlihatkan dalam sebuah video Rice Experiment dimana seorang ayah meminta anaknya menyebutkan 'I hate you, I kill you' dan 'I love you' pada dua toples berbeda yang masing-masing berisi beras putih. Setelah beberapa hari, toples dibuka dan menampakkan hasil berbeda. Beras dalam toples 'I love you' tetap putih, sementara beras dalam toples 'I hate you' berubah menjadi hitam.

Setelah itu, seluruh peserta dan panitia masing-masing juga diajak untuk membuktikan kebenaran tersebut. Bukan dengan beras, melainkan sebatang pensil. Uniknya, peserta diharuskan mematahkan pensil tersebut dengan satu jari. Hasilnya, pensil benar-benar patah menjadi dua bagian dan inilah yang dibuktikan oleh Putu Darma bahwa kata-kata yang kita pikirkan selalu menyimpan kekuatan tertentu.
Pensil yang dipatahkan dengan jari telunjuk (Dok. Pribadi)
Lalu, peserta dibagi menjadi 5 kelompok untuk mendefinisikan perbedaan pikiran dan perasaan, keinginan dan kebutuhan, serta nasib dan takdir. Setelah masing-masing kelompok diberikan waktu untuk menjelaskan, Putu menambahkan secara spesifik untuk pikiran dan perasaan. Dikatakan bahwa perasaan bersifat subjektif dan selalu membuat pertanyaan 'mengapa', sementara pikiran mencari solusi dengan menanyakan 'bagaimana caranya'.

Mengingat jadwal berakhir pukul 17.00, maka Putu segera mengakhiri sesi tersebut dan demikian Agus selaku moderator menutup acara.

Comments

  1. Tfs Ya Mak Des, serunya ya dapet ilmu dan pengalaman baru, semoga segala usaha kita dipermudah Tuhan^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Amin, amin. Sama-sama, mak Sandra
      Makasih ya mak uda mau mampir ;)

      Delete
  2. Aku sih nggak heran kalau odes bisa patahin pensil itu :D
    Biasanya kan patahin kaki meja~


    #sengajaANONIMbiarnggakketahuan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ketauan om -__-"
      Palamu kaki meja, mana kuat gueee

      Delete

Post a Comment