Sajak Patah
Dok. Pribadi |
menelan semua tanpa kecuali
tapi tak semua lahirkan tahi
ada tinggal sebagai ilmu lalu berbuah
ada juga menguap yang disebut angkuh
bagi para buta lupa berkaca
enggan tenggelam di bawah kulitnya
bercita-cita jadi hakim paling api
menggelar perang berbekal belati
satu waktu ia sanggup membelah jelaga langit
sisakan lara bagi tak bertelinga
menitip iba kepada siapapun yang melihat
bahwa benar tersimpan atas seluruh sabdanya
sejatinya ia lebih menyukai bunyi derak
yang timbul dari dahan pohon angsana
tatkala ia baca langit yang sulit diterka
kapan melahirkan larik hujan atau terik
ia gelisah berselimut sajak patah
ada labirin terselubung yang tak bisa ia pecah
hidup dan bernapas dalam matanya
namun ia biarkan terbawa
di antara penggalan tawa
teruntuk ce ogi
#caloniboek
Comments
Post a Comment