Sebatang Lilin

Dok. Pribadi
malam temukan kau tengah menulis
tentang apa yang barangkali kau akan lupa
hari ini
kemarin
bahkan tiga tahun silam

entah sudah semerah apa
lilin itu nyala dalam luka
demi menunggu kau letakkan pena
duduk bersandar sambil menimbang kata

bimbang mulai terlukis dalam ruangan
kau biarkan lilin itu berdiri di sudut meja
meleleh tanpa sekalipun kau muntahkan tanya
berapa lama lagi ia sanggup bertahan

cahayanya tak kunjung ragu
meski diam tergulung bersama waktu
kau baca sekali lagi catatanmu
sebelum alasan terdengar rancu

pada lilin yang masih terbakar
kau perlihatkan warna-warni dalam lembaran
yang tentu akan menguning lalu pudar
dan selepas itu kau bulatkan juga sebuah pilihan

kau hapus namanya
kau tanggalkan seluruh yang pernah menjadi kita
melipat kenangan itu dalam laci tanpa gumam
sebab ia akan benar-benar padam

bukan karena ia kehabisan sumbu
tapi karena kau meniupnya sebatas asa
bagaikan dua potong saja terpisah
oleh kecintaan yang telah runtuh


teruntuk cece dhara
dan hatinya
yang telah sabar dalam segala hal

Comments