Buah-buah Sukacita di Malam Natal

Twinkle Christmas Tree (Dok.Pribadi)
Selamat Natal dan selamat menyambut Tahun Baru 2017!

Saya rasa ini pertama kalinya, I put a photo of myself here. Seperti yang tampak dalam foto, dengan casual black and white striped dress dan motif sepatu yang senada, saya meminta cece saya untuk mengambil foto di samping pohon Natal. Pohon Natal ini tersusun dari ratusan botol bekas dan bagian dalamnya dihiasi lampu yang dapat berubah warna setiap detiknya. Cukup menarik, bukan?

Akan tetapi, sukacita ini sebelumnya diawali dari sebuah pertemuan yang tidak disengaja.

Pertemuan tersebut sungguh diluar dugaan saya. Pertemuan dengan kawan lama--bersama keluarganya--yang sudah tidak pernah saya temui kurang lebih satu tahun, Felix. Atau Dominicus? Atau Felicitas? Entahlah, dia memang punya segudang nama panggilan layaknya teroris, tapi saya memilih untuk tetap setia memanggilnya Felix.

Maklum saja, seingat saya terakhir kali kami melakukan kontak via e-mail di bulan Mei kemarin. Sempat saya ajak berbincang di waktu senggang tapi dikatakannya tidak bisa mengingat kesibukan aktivitasnya belum memungkinkan untuk melakukan hal itu. Kendati demikian, siapa tahu bahwa ternyata sebelum menutup tahun, kami dipertemukan kembali dalam ibadat malam hari raya besar ini.

Hal lain yang membuat saya cukup gembira adalah satu masa yang melegakan. Perasaan yang jauh lebih baik ketimbang malam natal di tahun sebelumnya. Sejujur-jujurnya, saya juga kurang tahu perasaan apa yang membaik tapi saya cukup tahu bahwa aroma duka luput tatkala lagu 'Malam Kudus' didendangkan bersama nyala api dari lilin kecil yang dipegang oleh hampir setiap umat. Rasanya beban akan kehilangan sudah semakin ringan semakin mampu untuk saya bawa.

Terakhir adalah kebersamaan. Sama halnya dengan ulang tahun, malam ini saya habiskan bersama cece saya. Bisa dikatakan bahwa tahun ini kami tengah mengalami kesulitan tapi entah bagaimana caranya, kami sanggup bertahan untuk menjalaninya. Dengan keterbukaan, kami belajar untuk saling mengerti, mendukung, dan menguatkan satu sama lain; yaaa walaupun tak jarang juga kita berselisih paham. Namun, hei, apalah arti pengertian bila tak pernah diuji?

Dan melengkapi semua itu, dengan beberapa potong martabak mozarella untuk menutup hari mengejutkan ini, harus saya katakan bahwa saya sangat bersyukur atas hadiah-hadiah kecil yang Tuhan telah berikan. Thank God!

Comments